►next
Hyung, kau dan Teuki hyung bagai ayah buatku, aku tahu appa menitipkanku pada Teuki hyung tuk menjagaku dan membimbingku, namun kau yg lebih sering menceramahi dan menasehati aku tuk semua hal sampai hal terkecilpun kau perhatikan. Bila kau mulai membuka suara menceramahi aku, memang ceramahmu tak sepanjang dan secerewet Teuki Hyung tapi kau hanya berkata sedikit namun begitu pedas dan tajam hyung, contohnya saat akuyg memang malas mencuci muka, kau hanya bicara, “nanti kau akan merasakan sendiri akibat dari kemalasanmu…” atau saat aku menangis dan ternyata begitu cengeng dari yg lain bahkan Hyuk, “kau ini laki2, jangan menangis kau terlalu sering mengeluarkan air mata..” ucapmu dengan nada tinggi. Hal yg membuat aku salut padamu hyung, kau tak pernah bertengkar dengan Teuki Hyung, saat kau dimarahi Teuki Hyung kau pasti mengalah dan hanya tersenyum, padahal aku bahkan yang lain bila dimarahi Teuki Hyung kami langsung melawannya dan dia yg mengalah. Ternyata apa yg Kangin katakana padaku tentangini Benar.
Hyung, kau selalu mengatakan aku adalah Dongsaeng kesayanganmu, tapi saat ditanya tentang Kyu kau jawab “dia Dongsaeng kesayanganku di KRY”, Hyung semua orang bingung, bagaimana dengan nasib Wookie? Kau santai menjawab “Ryeowook dongsaeng kesayanganku karena dia sekamar denganku. Itu membuat bingung, semua kesayanganmu, lalu saat ada pertanyaan siapa yg paling menyebalkan di SUJU kau jawab, “SEMUA”… Hyung, bagaimana dengan status kesayangan itu, ahhyung kau tidak konsisten, aku bingung padamu. Kau selalu mengatakan segala hal dengan jujur tanpa kau sadari itu bisa membuat orang yg kau tanggapi terlihat aneh, misalkan saat aku kembali dari China saat hyuk menanyakan kabarku, dan aku mulai menangis sampai hyuk bingung mengapa aku menangissamapi kau datang dan berkata tanpa berdosa, “Bukankah kau kemarin ditelepn sudah menangis, mengapa kau menangis? Begitu Kau tau hyung,kita selalu dibilang aku anak papidan kau anak mami, kita couple of children. Hyung kau tau aku sangat menyayangi appaku begitu jg kau menyayangi ommamu, kau selalu mengingatkanku tuk tidak larut dalam kesedihan saat mengingatappa, dan memintaku tuk tidak melupakan appaku.
Cr:Pipik Kao Sino